Cerpen Anak. Ketika anda memiliki anak, tentu saja anda ingin anak anda tumbuh sesuai dengan waktunya yang tepat.

Terkadang anak anak yang usianya masih sangat kecil namun mereka sudah disuguhkan dengan kata kata, lagu dan cerita cerita orang dewasa sehingga mereka tidak tumbuh normal. Untuk itu jika anda memeiliki anak yang masih kecil, berikanlah cerpen anak sehingga mereka dapat berkembang sesuai umurnya.

Berikut ini adalah adalah salah satu cerpen anak yang berjudul asal usul siang dan malam:

Pada zaman dahulu, belum ada siang atau malam di bumi. Matahari dan Bulan tidak muncul secara teratur. Mereka sama-sama merasa lebih baik dari yang lain. Bulan dan Matahari saling berebut untuk muncul di langit bumi. Pertengkaran antara Matahari dan Bulan acap kali terjadi. “Bulan, sebaiknya kamu pergi saja, karena aku lebih baik darimu. Lihat, bumi menjadi terang dan manusia bisa melakukan kegiatannya.” kata Matahari kepada Bulan. “Bukankah kamu yang sebaiknya pergi. Kalau aku muncul, manusia bisa beristirahat dan tidak kepanasan.” bantah Bulan.

“Hei Bulan, coba kamu pikir, kalau tidak ada aku, manusia akan tiduuuur terus, tidak bisa bekerja karena gelap. Kalau manusia tidak bisa bekerja, bagaimana mereka mencari makan?” Matahari semakin marah.

“Matahari, sudahlah. Kamu tidak bisa menyangkal kalau aku lebih indah darimu.  Aku bisa muncul dengan berbagai bentuk, kadang bulat penuh, berbentuk sabit, atau setengah lingkaran. Lagipula kalau aku muncul, teman-temanku si Bintang selalu mau menampilkan wajah cantiknya kepada manusia. Lihat saja bentukmu, monoton, hanya berbentuk lingkaran saja.” Bulan berusaha meyakinkan Matahari.

“Apa indahnya kalau bumi tetap gelap. Bagaimanapun juga akulah yang lebih dibutuhkan manusia, bukan kamu!Karena sinarku tumbuh-tumbuhan bisa hidup, sehingga manusia bisa makan buah-buahan dan sayur-sayuran.” kata Matahari.

“Tetap saja bumi akan terlalu panas kalau kau muncul. Manusia tidak bisa tidur dengan nyaman. Apa untungnya terus bekeja tanpa istirahat, bisa-bisa seluruh manusia akan mati.” Bulan tidak mau kalah.

Begitulah setiap saat, Matahari dan Bulan selalu bertengkar. Karena mereka saling berebut muncul, bumi berubah-ubah dengan cepat. Kadang-kadang terang, tetapi sesaat kemudian menjadi gelap.  Manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tidak bisa hidup dengan tenang. Manusia menderita karena tidak bisa bekerja dan beristirahat dengan nyaman.

Manusia merasa sedih sekali. Karena terus menderita, manusia berdoa kepada Tuhan agar Bulan dan Matahari tidak bertengkar lagi. Doa tersebut terdengar oleh Bulan dan Matahari. Mereka pun sadar bahwa mereka diciptakan untuk memberikan kebahagiaan kepada manusia.

“Matahari, manusia semakin menderita karena ulah kita. Aku minta maaf. ya” kata Bulan.

“Betul Bulan. Aku juga minta maaf. Sebaiknya kita berbagi tugas. Aku muncul setengah hari, kamu juga muncul setengah hari.” kata Matahari.

“Baiklah Matahari, aku setuju.” Bulan mengiyakan usul Matahari.

Akhirnya, Matahari dan Bulan berbaikan. Mereka muncul secara teratur dan bergantian. Manusia tidak lagi menderita. Mereka sekarang bisa mengatur waktu untuk bekerja dan beristirahat. Manusia lalu memberi nama siang untuk waktu terang dan malam sebagai waktu gelap di bumi.

Hasil pencarian artikel ini dengan: » contoh cerpen anak