Banyak hal yang dapat mengakibatkan anak manja. Salah satunya adalah cara asuh dalam lingkungan. Kasih sayang yang berlebihan dapat membuat anak Anda menjadi manja dan selalu menganggap semua keinginannya pasti akan terpenuhi.

Sikap manja sangat sering terjadi pada anak tunggal dan pada anak bungsu, pengaruh usia atau jarak kelahiran antara saudara yang lainnya terlalu jauh. Karena sang anak selalu menjadi  pusat perhatian  keluarga dan orang-orang terdekat dan segala sesuatunya selalu dilayani. Di saat anak Anda masih satu orang saja, mungkin tidak masalah bagi Anda untuk memenuhi keinginanya.

Namun bagaimana jika kemudian lahir adik-adiknya, sedangkan sifat manjanya masih belum hilang juga. Salah satu cara yang seringkali dilakukan oleh anak manja agar keinginannya terpenuhi adalah merengek, menangis dan ngambek.

Sifat ini dapat saja dibawa sampai saat anak memasuki usia sekolah. Biasanya anak manja tidak mau lepas dari orang tuanya. Ia akan mengalami kesulitan dalam bergaul dengan teman-teman sebayanya dan selalu ingin orangtuanya menemaninya karena dengan demikian ia merasa aman dan nyaman. Usia puncak manja muncul pada fase usia TK saat anak dituntut untuk bersikap mandiri dan disiplin, dan di fase usia ini pula anak mulai dipisahkan dari orang terdekatnya walau untuk beberapa saat.

Sikap manja pada anak seringkali terjadi ketika orangtua yang semasa kecilnya diasuh dengan  pola yang cenderung mengekang, mengatur dan terlalu membatasi, maka saat ia menjadi  orangtua cenderung bersikap serba membolehkan anak karena ia merasakan betapa tidak nyamannya di kekang, di atur dan di batasi, dan tanpa terasa orangtua telah mencetak anaknya menjadi individu yang manja.

Berikut ini ada beberapa tips mengatasi anak manja yang dapat Anda terapkan secara perlahan-lahan pada anak Anda. Perubahan drastis yang terjadi pada sikap Anda, hanya akan membuatnya menjadi semakin manja dan akan cenderung memberontak.

Tips Mengatasi Anak Manja

  1. Berjanji dan selalu mengingatkan diri sendiri diri bahwa anak tidak boleh di manjakan.
  2. Pola mandiri pada anak hendaknya diterapkan sedini mungkin. Dapat kita mulai dengan  mengajarkan hal-hal kecil, seperti mengambil minum atau makan sendiri, melepas pakaian sendiri saat akan mandi, merapikan peralatan main setelah selesai bermain dan lain-lain.
  3. Berusaha untuk tidak selalu menuruti keinginan anak. Anda bisa mencoba dengan hanya memberikan sesuatu ketika dia berprestasi. Misalnya saat dia sudah dapat membereskan mainannya sendiri, maka Anda bisa memberikannya hadiah sesuai keinginannya. Jangan segan-segan untuk memberikan pujian pada Anak saat ia melakukan hal yang benar.
  4. Mengajak semua anggota keluarga dan juga pengasuh atau pembantu untuk tidak memanjakan anak.
  5. Saat-saat santai Anda dapat berkomunikasi dengan Anak agar ia lebih mengerti. Memberikan nasehat dengan nada santai dan bersahabat sehingga tidak menimbulkan kesan memaksa. Ajarkan pula ia untuk melakukan tanggungjawab, seperti harus membereskan mainan setelah dimainkan, dan lainnya.
  6. Anak boleh memilih, namun orang tua harus memastikan bahwa pilihan tersebut memang sesuai  untuknya.Berikan pilihan yang sama-sama bermanfaat baginya. Misalnya, tidur siang atau tidur-tiduran di kamar sambil membaca buku, minum juice buah atau susu dan sebagainya.
  7. Orang tua hendaknya tidak terlalu banyak melarang karena akan menyebabkan anak tidak percaya diri dan takut  untuk mengeksplorasi lingkungan.
  8. Konsekuen terhadapat aturan atas pelanggaran yang telah di setujui bersama.
  9. Janganlah membentak atau memarahi anak jika ia tetap merengek ketika keinginannya tidak dituruti. Lakukan pendekatan secara halus dengan memeluknya untuk menenangkannya sambil memberikan penjelasan kalau tindakannya itu tidak benar.

 

Dalam mengatasi anak manja, Anda tidak boleh terpancing emosi. Hal tersebut akan membuat anak menjadi takut dan lebih mudah menangis. Mintalah bantuan atau masukan dari keluarga Anda dalam hal ini, atau sharing dengan teman-teman Anda.