Penting bagi kita orang sebagai orang tua terutama yang masih memiliki batita untuk mengetahui  masalah sembelit pada bayi.

Masalah sembelit pada bayi terjadi karena kekurangan asupan cairan. Proses pengeluaran feses akan melambat, semakin lama tidak di keluarkan akan menyebabkan feses tersebut menjadi semakin keras dan kering sehingga semakin susah dikeluarkan.

Masalah sembelit lebih sering terjadi pada bayi yang telah diberikan makanan pendamping ASI. Bayi yang hanya mendapat asupan ASI biasanya akan buang air besar beberapa kali dalam sehari dan bentuknya lebih encer. Sedangkan bayi yang di berikan susu formula buang air besarnya hanya sekali dalam sehari, bahkan ada yang hanya sekali dalam tiga atau empat hari.

Hal ini masih dalam batas normal kecuali jika kotoran yang di keluarkan keras dan padat. Perlu Anda ketahui bahwa dalam hal buang air besar bayi sama seperti orang dewasa dimana pola buang air besarnya berubah-ubah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sembelit pada bayi:

  • Sembelit jarang terjadi pada bayi berusia 0-3 bulan, namun jika bayi Anda selalu menangis kesakitan saat buat air besar berikan bayi Anda lebih banyak ASI atau cairan dan jika masih berlajut segeralah hubungi dokter anak Anda.
  • Sembelit sering terjadi pada bayi yang baru mulai mendapatkan makanan tambahan. Proses adaptasi perubahan ke makanan padat dapat mengakibatkan sembelit. Berikanlah buah-buahan lunak agar kebutuhannya akan serat tercukupi.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat berdampak pada pencernaan bayi Anda, oleh karena itu selalu konsultasikan kepada dokter sebelum Anda memberikan obat-obatan pada bayi Anda.
  • Cobalah gerakkan kaki bayi dengan cara menekuk lutunya secara lembut, hal ini diharapkan dapat membantu pergerakan ususnya sehingga bisa mengeluarkan fesesnya.
  • Mandikan bayi dengan air hangat sehingga bayi merasa lebih nyaman dan mampu mengurangi rasa sakitnya.

Demikianlah sekilas informasi mengenai sembelit. Semoga masalah sembelit pada bayi tidak lagi menjadi malah bagi Anda dan bayi Anda.